Gedung Jamiatul Mudzakirin Yarju Rohmatulloh

Gedung Jamiatul Mudzakirin Yarju Rohmatulloh
Pesanteren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah. Losari-Ploso-Jombang

PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA

PERSAUDARAAN CINTA TANAH AIR INDONESIA
MANUNGGAL KEIMANAN & KEMANUSIAAN

Minggu, 17 Juni 2012

Minggu, 11 September 2011

SAHABAT BESARKU "C H ANAM IPE"

andai aku ada aku ingin menjadi sepiring nasi dan dua potong tempe buat si kecil yang lapar sampai sore tiba andai aku ada aku ingin menjadi sebotol bensin buat tukang ojek yang tak bisa berangkat kerja andai aku ada aku ingin menjadi secepet rokok buat penyair yang kehilangan imajinasinya andai aku ada aku ingin menjadi selembar uang buat ibu yang tak bisa belanja andai aku ada aku ingin menjadi sekepal roti buat kotak kosong ananda saat pagi berangkat sekolah andai aku ada aku ingin menjadi jaminan buat hutang si miskin yang tak terbayarkan andai aku ada aku ingin menjadi ditergen untuk setumpuk pakaian yang terlambat masuk ember cucian andai aku ada aku ingin menjadi sekilo beras untuk tungku yang seharian tak mengepul asap andai aku ada aku ingin menjadi kata lunas menempel di kartu SPP yang terlambat pembayarannya andai aku ada aku ingin menjadi sebungkus obat untuk sakit yang sudah tertahan sangat lama andai aku ada aku ingin menjadi harapan buat bapak yang terjepit di lubang kesulitannya andai aku ada aku ingin menjadi muka berseri buat si miskin yang kehilangan muka andai aku ada... Ya Robby... Ch anam, sidoarjo 03 April 2011

MONUMEN MATAHARI TERBIT

Hmm ... pagi yang indah, udara yang baru saja lahir, dan langit yang mulai tersenyum dengan sinar yang mengawali hari yang penuh kemungkinan. ... Hati ini penuh syukur karena diijinkan memulai kehidupan untuk menjadi sebab bagi retaknya senyum di wajah sesama, merebaknya pengertian baru yang mendamaikan hati, dan menggelimangnya sinar harapan bagi kebaikan hidup mereka dan keluarga. Ohh ... hidup ini indah, jika tujuan dan alasannya adalah untuk melayani bagi keindahan hati sesama.
Mario Teguh

Sabtu, 05 Maret 2011

Dari sahabat kita 2

AKU BERTANYA PADA FESBUK " DIMANA TUHAN ? "
oleh Ch Anam Ipe pada 05 Maret 2011 jam 1:01


Fesbuk, mungkin saja suatu balai besar tempat kumpul-kumpul dan berbagi, atau mungkin lebi besar lagi seperti sebuah kampung, ada berbagai gedung, rumah-rumah, dan bermacam ruang yang berisi masyarakat maya. Bisa juga fesbuk merupakan negeri di alam maya yang berpenduduk berjuta-juta. Semua macam orang ada di negeri maya ini, mulai yang suka iseng, seneng nggremeng, latah, banyak polah, bikin ulah, samapai yang super serius, yang banyak dan banyak lagi macamnya.



Di sini, suatu hari aku terdampar, di negeri fesbuk (bikin mabuk) dan tertahan di sini oleh keramaian persahabatan, persaudaraan, dan semacam perlombaan saling ingin dikenal. Lalu aku terkadang terbawa sampai dalam oleh orang-orang, meski yang kusebut orang masih belum semuanya jelas seperti yang ada di dunia nyata, tetapi nyatanya aku terbawa seperti hidup di dalamnya. Karena sekarang aku ingin negeri maya ini memberiku sesuatu yang sangat berarrti, maka aku bertanya " Tuhan ada dimana?"



Sebagaimana semua hal yang menarik, menyedot perhatian, menghabiskan energi dan waktu, sekalian umur. Semua yang telah membuat pengorbanan besar, harus memberikan imbalan yang besar juga. Hasil yang yang bernilai dan dapat membawa manfaat untuk tujuan yang besar. Karena aku sudah terlanjur menjadi penduduk fesbuk, berKTP asli, KK yang asli, dan terlanjur basah oleh suka dukanya, maka akupun ingin tetap eksis di sini dengan tetap hidup bahagia dalam tuntutan ketuhanan yang selalu dibutuhkan oleh kesejahteraan batinku.



Suatu saat aku merasa rugi dan percuma, malah sering juga aku merasa perlu melakukan koreksi, karena merasa terancam eksistensi rasa tenangku karena godaan alam ini yang sangat memikat dengan lekat mengikat. Apa artinya aku ada tapi tidak merasa ada,. Aku bicara, tapi tidak merasa nyata.Bukan main sesalku jadinya. Bila kesadaran sudah menjadi kebutuhan, maka Tuhan menjadi tautan jiwa yang selalu dirindukan, karena nyatanya bagi rasa hati Dialah penenteram jiwa, pemenuh birahi sukma. Maka kutanyalah "dimana Tuhan ?"



Kalau negeri fesbuk yang bikin mabuk tidak memberiku pemuas cinta, malah bikin penutup rasa, saatnya aku kecewa. arus ada maklumat batin yang terwakilkan supaya pengembaraan kemana-mana di alam maya ini mewakili pengembaraan ruh mencari wajah kekasih, sehingga keasikan di dunia fesbuk adalah keasikan yang nyata. Siapapun yang dapat mewakili hati untuk berbagi rasa kemanusiaan yang selalu ingin tersambung, silahkan bicara apa adanya, bukankah hati suka bicara apa adanya?



Kira-kira Tuhan sedang ada di balik tabir, ketika kita sedang asik maksuk bercengkerama dengan sahabat maya. Tuhan tersembunyi terlalu jauh dari endusan pikiran yang sudah terpanggang oleh gairah wacana-wacana pikir yang membanjir. Apa lagi ketika emosi jiwa ngelantur terlanjur jauh, napas hanya mengantarkan sesak dan rasa bergelora, Tuhan makin tak teringat. Jari-jemari mengelitik, mata melotot, otot kaku tersedot sengatan 1000 watt, Tuhan semakin jauh di balik punggung. Seperti Bimbo bilang, aku jauh, engkau jauh, aku dekat engkau dekat, hati adalah cermin...



Segala yang dapat membuat kita lupa diri, akan menyakiti kita, karena menjadi alamat akan lupanya kita pada pusat diri kita yakni Tuhan. Aku sedang mencari akal agar duniaku fesbuk menjawab pertanyaanku tentang Tuhan, maka aku menjadikan muka LCD di depanku menjadi cermin, dan semua masyarakat manusia yang ada di dalamnya dalah cerminku untuk melihat diri. Aku bercermin selalu, pagi dan petang, siang atau malam saat aku buka pintu maya.



Bila kulihat kecantikan, ia tak terpisah dari wajah yang lain yang tampak kurang sedap. Bial cacian terbaca, iapun tidak berbeda jauh dengan pujian yang penuh pemanis. Karena semuanya ada dalam rupaku sendiri yang sedang ada di depan cermin. Toh semuanya itu gambarku, baik yang cengeng maupun yang tegar penuh motoivasi, antara yang berkhotbah tentang kebaikan dengan yang memancing permusuhan, hanya ada dalam satu wajah sempurna. yaitu wajahku sendiri yang memang menyimpan kedua sisinya.



Dalam hal kebaikan, mungkin akupun punya wajah kebaikan. Tetapi tidak beda dengan hal keburukan, bahkan seburuk apapun aku punya wajah keburukan itu. Untuk kesombongan dan rasa angkuh yang selalu ingin dihargai, tidakubahnya pula aku. Untuk yang senang berpura-pura sopan dan baik hati, tidak ubahnya aku juga. Yang senang pamer, apa itu pamer kekayaan, ilmu, kedudukan, pengalaman, semuanya akupun punya dalam diriku sendiri. Semakin banyak wajah yang kukenal, maka aku semakin luas mengenal wajahku sendiri. Bercermin, dan banyaklah bercermin... seperti yang pernah dibilang oleh Ebiet dalam lagunya.



Kalau aku ingin mencaci, atau ingin memuji, aku sedang beraksi di dalam cermin. Kalau kemudian cacian dibalas dengan cacian, itulah cermin. Kalu pujian dibalas dengan pujian itulah cermin. Kalau mungkin saja pujian dibalas dengan cacian, itupun wajah ku sendiri di bagian lain, toh memang tidak semua bagian wajahku sama. Nyatanya seperti wajah dalam arti sebenarya, kalau orang memuji hidungku berarti ia menganggap pipiku kurang baik. Kalau rambutku tampak indah, jelaslah bagian yang lain kurang indah, ya seperti itulah. Kebaikan dengan keburukan bersanding dalam satu wajah sebagai seni keindahan ciptaan Tuhan yang original.



Barangkali itulah jawaban, dimana Tuhan. Atau sedikitnya memberi jalan bagi pencari untuk bisa tetap mencari ketika kesibukan berwajah buku(fesbuk) menjadi alam alternatif kesukaan hidup, dan agar ingat pada Tuhan tetap didapatkan disaat sedang sibuk fesbukan. Bukankah pernah ada yang mengajarkan "barang siapa mengenal dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Tuhanya" ?????


Kenangan terindah melalui pengingat dari sahabatku ini, sungguh membangunkan kulit, bulu rambutku, jemariku, dan perasaanku. Terima dan kasih ku sampaikan kepadanya, Semoga apa yang belum
ketemu menjadi semakin jelas terasa di hati kita.............
Dan akhirnya kita bisa bersukur kepada Tuhan kita

Minggu, 13 Februari 2011

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Haul Kyai Achmad Sanusi Tamris Abdul Ghoffar ke XXIV Dan Ulang Tahun Yayasan Sanusiyyah Abdul Ghoffar (Shiddiqiyyah) ke XII

12 Robiul Awwal, adalah hari bersejarah bagi umat Islam, Sang pemimpin umat telah lahir ke dunia, siapa yang berhak memperingati turunnya barokah dan rohmat itu bila bukan kita.
Al-Hamdulillah jika kita dapat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan meriah. Namun hendaknya jangan terlalu bangga dahulu. Sebab terselenggaranya acara itu baru ibarat awan. Meriahnya suasana baru laksana hujan. Bagaimana dengan buahnya ?. Sudah wujudkah ?.

Buahnya adalah “Mutiara hikmah dan perubahan”. Perubahan menjadi lebih baik. Lebih utuh dan lebih bersungguh-sungguh dalam meneladani Rosulullah SAW dalam seluruh sisi kehidupan kita. Kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.


Di dusun Sekaru desa Kauman Kec Kabuh Kab Jombang, telah diadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sejak 24 tahun yang lalu, itupun yang sudah tertata dengan rangkaian acara yang resmi, dan sebelumnya tentu sudah pasti dari dulu kala.
Sejak beliau Mbah Sanusi bermukim di tempat tersebut.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab : 21)

Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah bagi Baginda Junjungan kita, Suri Teladan kita, Nabi besar MUHAMMAD saw.

dan semoga kita adalah umatnya yang akan mendapat Syafaat nya di hari akhir nanti

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA
SYAIR KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM

BAB I
1. Dengan nama Alloh Yang Maha Penyayang.
Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih.

2. Sayang Alloh itu tiadalah kepalang.
Kasih Alloh itu tiada pilih Kasih.

3. Alhamdulillahi syukur nikmat Alloh.
Nikmatnya tercurah, tiadalah terhingga

4. Siapa yang syukur, nikmatnya ditambah.
Siapa yang kufur, adzabnya menimpa
BAB II
1. Sholawat dan salam kepada Nabi kita.
Nabi Muhammadin, Babullohil ‘udzma.

2. Sholawat dan salam kepada keluarganya.
Keluarga Nabi kita, toat sepanjang masa.

Inilah syair khusus yang disusun oleh Kyai muchtarulloh Al Mujtaba Mu'thi Murshid Thorioh Shiddiqiyyah.

Jumat, 04 Februari 2011

GUBUG MOJOKERTO

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA
Kami merasa bersukur, atas Beliaunya Mbah Kyai Achmad Sanusi Tamris Abdul Ghoffar yang telah banyak memberikan pintu barokah kepada kita semua.
Beliau adalah salah satu ulama yang pernah tinggal di dusun Sekaru, desa Kauman, kecamatan Kabuh, kabupaten Jombang Jawa Timur.
Jasa yang beliau tinggalkan kita semua adalah merubah perilaku masyarakat setempat menjadi masyarakat bersukur kepada Alloh Ta'alla.


Serta pada jamannya Beliau adalah pejuang dalam menuju kemerdekaan bangsa indonesia, melawan penjajah.
Peninggalan Beliau yang masih menjadi pelajaran bagi kita adalah tanaman KEMBANG KENONGO CINO.
Tanaman ini masih dalam penyebaran dan pengembangan, yang nantinya akan disebar luaskan dan ditanam ke seluruh nusantara.



Dilokasi Makom Mbah Kyai Achmad Sanusi Tamris Abdul Ghoffar, terdapat kumpulan bangunan yang diberi nama gubug dengan luas tiga meter persegi, bertingkat,bersih,indah dan angker. Bangunan ini melambangkan ciri khas bangunan daerah masing-masing.
Ada lebih kurang 35 bangunan dari beberapa kabupaten yang ada di Indonesia.

Dengan harapan bisa lebih menguatkan rasa persatuan kedaerahan, menuju rasa CINTA TANAH AIR INDONESIA.Setiap gubug akan dipertemukan dalam acara besar saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul Kyai Achmad Sanusi Tamris Abdul Ghoffar dan ulang tahun Yayasan Sanusi Abdul Ghoffar. Acara bersama ini dilaksanakan tiap bulan Maulud/Robbiul Awwal tanggal 12.




Perlu diketahui dilokasi Makom tersebut melambangkan pekumpulan yang kuat antara ULAMA dan UMARO', yaitu Beliaunya Mbah Kyai Sanusi sebagai Ulama dan Mbah Demang sebagai Umaro'.
Dengan harapan bila Indonesia akan mengalami kejayaan bila pemimpin agama dan pemimpin pemerintahan mau bersatu.

Kamis, 06 Januari 2011

LAKON MANUSIA

Kita pasti harus tahu, lakon kita ada tiga yaitu:
LAHIR, HIDUP dan MATI.
Walau seperti itu banyak yg belum sadar, seperti saya ini.
Tulisan ini untuk pengingat saya pribadi, jadi bukan bermaksud untuk menggurui pada
yang lain.
Saya tahunya diri saya hanya saat ini saja dan beberapa waktu yg lalu, disuruh mikirkan sebelum ada saya lalu saya mau kemana belum kelasnya.

Menurut Beliaunya Sang Maha Guru saya, kita itu tidak ada awalnya.
Saat kita lahir kita mulai ada awalnya. kemudian kita hidup.......
Setelah kita hidup sebentar, lalu......
kita didatangi SI MATI.
dan lakon ketiga itulah yang mengawali kita tidak ada akhirnya.
Disana kita akan memanen tanaman kita di dunia, bila kita tanam kebaikan tumbuhnya berlipat kebaikan.an bila kita menaburkan kejelekan, maka kita akan menerima kepahitan.


Perlu kita ketahui bersama bahwa sesungguhnya orang-orang musyrik yang Rasulullah diutus berdakwah kepada mereka, mengakui sifat-sifat Rububiyah Allah. Yaitu mereka mengakui bahwa Allah sebagai Pencipta alam semesta. Hal ini dapat dilihat pada firman Alloh Ta’ala yang artinya, “Dan sungguh jika engkau bertanya kepada mereka,’ Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’ Niscaya mereka akan menjawab, ”Yang menciptakan semua itu adalah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” (Az Zukhruf: 9). Alloh Ta’ala juga berfirman yang artinya, ”Dan sungguh jika engkau bertanya kepada mereka, ‘Siapakah yang menciptakan mereka?’ Niscaya mereka akan menjawab, ‘Alloh’.” (Az Zukhruf: 87).

Mereka juga mengakui bahwa Alloh-lah Pemberi rizki seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini, Yang menguasai pendengaran dan penglihatan serta Alloh-lah Yang mematikan dan menghidupkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya, ”Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (Yunus: 31)